Analisa pekerjaan plesteran
Cara menghitung RAB pekerjaan plesteran adalah dengan menghitung volume luasan dinding yang akan dihitung dalam m2, kemudian volume tersebut dikalikan harga satuan pekerjaan plesteran per 1 m2, untuk menghitung harga plesteran per 1 m2 dapat menggunakan koefisien analisa harga dibawah yang bersumber dari Standar Nasional Indonesia ( SNI ) 2008.
Cara Menggunakanya kita pilih salah satu koefisien dibawah ini yang sesuai dengan bahan yang akan digunakan kemudian kalikan saja koefisien tersebut dengan harga material atau tenaga, kemudian dijumlahkan, nah hasil penjumlahan tersebut merupakan harga per 1 m2.
- Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 1 PP, tebal 15 mm
Bahan
PC = 15,504 KG
PP = 0,016 M3
Tenaga kerja
Pekerja = 0,300 OH
Tukang batu = 0,150 OH
Kepala tukang = 0,015 OH
Mandor = 0,015 OH
- Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 2 PP, tebal 15 mm
Bahan
PC = 10,224 KG
PP = 0,020 M3
Tenaga kerja
Pekerja = 0,300 OH
Tukang batu = 0,150 OH
Kepala tukang = 0,015 OH
Mandor = 0,015 OH
- Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 3 PP, tebal 15 mm
Bahan
PC = 7,776 KG
PP = 0,023 M3
Tenaga kerja
Pekerja = 0,300 OH
Tukang batu = 0,150 OH
Kepala tukang = 0,015 OH
Mandor = 0,015 OH
- Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 4 PP, tebal 15 mm
Bahan
PC =g 6,240 KG
PP = 0,024 M3
Tenaga kerja
Pekerja = 0,300 OH
Tukang batu = 0,150 OH
Kepala tukang = 0,015 OH
Mandor = 0,015 OH
- Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 5 PP, tebal 15 mm
Bahan
PC = 5,184 KG
PP = 0,026 M3
Tenaga kerja
Pekerja = 0,300 OH
Tukang batu = 0,150 OH
Kepala tukang = 0,015 OH
Mandor = 0,015 OH
- Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 6 PP, tebal 15 mm
Bahan
PC = 4,416 KG
PP = 0,027 M3
Tenaga kerja
Pekerja =0,300 OH
Tukang batu = 0,150 OH
Kepala tukang = 0,015 OH
Mandor = 0,015 OH
- Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 7 PP, tebal 15 mm
Bahan
PC = 3,936 KG
PP = 0,028 M3
Tenaga kerja
Pekerja = 0,300 OH
Tukang batu = 0,150 OH
Kepala tukang = 0,015 OH
Mandor =0,015 OH
- Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 8 PP, tebal 15 mm
Bahan
PC = 3,456 KG
PP = 0,029 M3
Tenaga kerja
Pekerja = 0,300 OH
Tukang batu = 0,150 OH
Kepala tukang = 0,015 OH
Mandor = 0,015 OH
- Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : ½ KP : 3 PP, tebal 15 mm
Bahan
PC = 5,760 KG
KP = 0,003 M3
PP = 0,013 M3
Tenaga kerja
Pekerja = 0,360 OH
Tukang batu = 0,120 OH
Kepala tukang = 0,012 OH
Mandor = 0,018 OH
- Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 2 KP : 8 PP, tebal 15 mm
Bahan
PC = 3,000 KG
KP = 0,005 M3
PP = 0,020 M3
Tenaga kerja
Pekerja = 0,360 OH
Tukang batu = 0,120 OH
Kepala tukang = 0,012 OH
Mandor = 0,018 OH
- Membuat 1 m2 plesteran 1 SM : 1 KP : 1 PP, tebal 15 mm
Bahan
SM = 0,009 M3
KP = 0,009 M3
PP = 0,009 M3
Tenaga kerja
Pekerja = 0,360 OH
Tukang batu = 0,120 OH
Kepala tukang = 0,012 OH
Mandor = 0,018 OH
- Membuat 1 m2 plesteran 1 SM : 1 KP : 2 PP, tebal 15 mm
Bahan
SM = 0,007 M3
KP = 0,007 M3
PP = 0,015 M3
Tenaga kerja
Pekerja = 0,360 OH
Tukang batu = 0,120 OH
Kepala tukang = 0,012 OH
Mandor = 0,018 OH
- Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 2 PP, tebal 20 mm
Bahan
PC = 13,632 KG
PP = 0,027 M3
Tenaga kerja
Pekerja = 0,400 OH
Tukang batu = 0,200 OH
Kepala tukang = 0,020 OH
Mandor = 0,022 OH
- Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 3 PP, tebal 20 mm
Bahan
PC = 10,368 KG
PP = 0,031 M3
Tenaga kerja
Pekerja = 0,260 OH
Tukang batu = 0,200 OH
Kepala tukang = 0,020 OH
Mandor = 0,013 OH
- Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 4 PP, tebal 20 mm
Bahan
PC = 8,320 KG
PP = 0,032 M3
Tenaga kerja
Pekerja = 0,400 OH
Tukang batu = 0,200 OH
Kepala tukang = 0,020 OH
Mandor = 0,022 OH
- Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 5 PP, tebal 20 mm
Bahan
PC = 6,912 KG
PP = 0,035 M3
Tenaga kerja
Pekerja = 0,400 OH
Tukang batu = 0,200 OH
Kepala tukang = 0,020 OH
Mandor = 0,022 OH
- Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 6 PP, tebal 20 mm
Bahan
PC = 5,888 KG
PP = 0,036 M3
Tenaga kerja
Pekerja = 0,400 OH
Tukang batu = 0,200 OH
Kepala tukang = 0,020 OH
Mandor = 0,022 OH
- Membuat 1 m2 plesteran 1 SM : 1 KP : 2 PP, tebal 20 mm
Bahan
SM = 0,009 M3
KP = 0,009 M3
PP = 0,018 M3
Tenaga kerja
Pekerja = 0,440 OH
Tukang batu = 0,220 OH
Kepala tukang = 0,022 OH
Mandor = 0,022 OH
- Membuat 1 m2 Berapen 1 PC : 5 PP, tebal 15 mm
Bahan
PC = 5,184 KG
PP = 0,026 M3
Tenaga kerja
Pekerja = 0,150 OH
Tukang batu = 0,075 OH
Kepala tukang = 0,008 OH
Mandor = 0,008 OH
- Membuat 1 m’ Plesteran Skoning lebar 10 mm 1 PC : 2 PP.
Bahan
PC = 0,500 KG
PP = 0,013 M3
Tenaga kerja
Pekerja = 0,080 OH
Tukang batu = 0,400 OH
Kepala tukang = 0,040 OH
Mandor = 0,004 OH
- Membuat 1 m2 Plesteran Granit , 1 PC : 2 Granit, tebal 10 mm
Bahan
PC = 10,000 KG
Batu granit = 15,000 KG
Tenaga kerja
Pekerja = 0,450 OH
Tukang batu = 0,225 OH
Kepala tukang = 0,023 OH
Mandor = 0,023 OH
- Membuat 1 m2 Plesteran Teraso , 1 PC : 2 Batu Teraso, tebal 10 mm
Bahan
PC = 10,000 KG
Batu teraso = 15,000 KG
Tenaga kerja
Pekerja = 0,450 OH
Tukang batu = 0,225 OH
Kepala tukang = 0,023 OH
Mandor = 0,023 OH
- Membuat 1 m2 Plesteran Ciprat / Kamprotan 1 PC : 2 PP
Bahan
PC = 4,320 KG
PP = 0,006 M3
Tenaga kerja
Pekerja = 0,300 OH
Tukang batu = 0,100 OH
Kepala tukang = 0,010 OH
Mandor = 0,015 OH
- Membuat 1 m2 finishing siar pasangan dinding bata merah (=20 m’)
Bahan
PC = 3,108 KG
Tenaga kerja
Pekerja = 0,150 OH
Tukang batu = 0,075 OH
Kepala tukang = 0,008 OH
Mandor = 0,008 OH
- Membuat 1 m2 finishing siar pasangan dinding conblock ekspose (=8 m’)
Bahan
PC = 1,600 KG
Tenaga kerja
Pekerja = 0,070 OH
Tukang batu = 0,035 OH
Kepala tukang = 0,004 OH
Mandor = 0,004 OH
- Membuat 1 m2 finishing siar pasangan batu kali adukan 1 PC : 2 PP
Bahan
PC = 6,340 KG
PP = 0,012 M3
Tenaga kerja
Pekerja = 0,300 OH
Tukang batu = 0,150 OH
Kepala tukang = 0,015 OH
Mandor = 0,015 OH
- Membuat 1 m2 acian
Bahan
PC = 3,250 KG
Tenaga kerja
Pekerja = 0,200 OH
Tukang batu = 0,100 OH
Kepala tukang = 0,010 OH
Mandor = 0,010 OH
koefisien Berdasarkan: SNI 2837:2008
Peran dan Tanggung Jawab Seorang Arsitek
Arsitektur adalah seni dan ilmu merancang bangunan dan struktur yang tidak hanya memenuhi kebutuhan fungsional tetapi juga estetika dan lingkungan. Seorang arsitek memegang peranan krusial dalam dunia desain dan konstruksi, menggabungkan kreativitas dengan teknik untuk menciptakan ruang yang memenuhi berbagai kebutuhan penghuninya. Artikel ini akan mengeksplorasi berbagai aspek dari profesi arsitektur, termasuk tanggung jawab, keterampilan yang dibutuhkan, dan dampaknya terhadap masyarakat.
1. Tanggung Jawab Utama Seorang Arsitek
Arsitek memiliki berbagai tanggung jawab yang mencakup berbagai aspek dari proses perancangan hingga pembangunan. Beberapa tanggung jawab utama meliputi:
- Perancangan: Arsitek merancang rencana dan gambar kerja untuk bangunan, mulai dari rumah tinggal hingga gedung perkantoran dan infrastruktur publik. Desain mereka harus mempertimbangkan fungsi, estetika, serta integrasi dengan lingkungan sekitar.
- Konsultasi: Mereka berfungsi sebagai konsultan bagi klien, memberikan saran dan rekomendasi tentang material, metode konstruksi, dan gaya desain. Mereka juga harus memahami dan mengakomodasi keinginan dan kebutuhan klien.
- Koordinasi: Arsitek bekerja sama dengan insinyur, kontraktor, dan profesional lainnya untuk memastikan bahwa desain dapat diimplementasikan dengan efektif dan aman. Koordinasi yang baik sangat penting untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana.
- Pengawasan Konstruksi: Selama proses konstruksi, arsitek memantau kemajuan pekerjaan untuk memastikan bahwa konstruksi sesuai dengan desain dan spesifikasi. Mereka juga menyelesaikan masalah yang mungkin muncul selama pembangunan.
2. Keterampilan yang Dibutuhkan
Menjadi seorang arsitek memerlukan kombinasi keterampilan teknis dan kreatif. Beberapa keterampilan kunci meliputi:
- Kreativitas dan Imajinasi: Arsitek harus mampu memikirkan solusi desain yang inovatif dan estetis yang memenuhi kebutuhan fungsional dan emosional pengguna.
- Kemampuan Teknis: Pengetahuan mendalam tentang teknik konstruksi, material bangunan, dan software desain seperti CAD (Computer-Aided Design) sangat penting untuk merancang bangunan yang tidak hanya menarik tetapi juga fungsional dan aman.
- Komunikasi: Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan klien, kontraktor, dan tim proyek lainnya sangat penting. Arsitek harus dapat menjelaskan ide dan konsep mereka dengan jelas dan mendengarkan umpan balik dari berbagai pihak.
- Kepemimpinan dan Manajemen Proyek: Arsitek sering kali harus memimpin tim dan mengelola proyek dari awal hingga akhir, memastikan bahwa semua aspek proyek terkoordinasi dengan baik dan sesuai jadwal.
3. Dampak Terhadap Masyarakat
Arsitek memainkan peran penting dalam membentuk lingkungan binaan yang kita huni. Dampak dari pekerjaan mereka meliputi:
- Kualitas Hidup: Desain yang baik dapat meningkatkan kualitas hidup penghuninya dengan menciptakan ruang yang nyaman, fungsional, dan menyenangkan. Arsitektur yang baik juga dapat meningkatkan efisiensi energi dan dampak lingkungan dari suatu bangunan.
- Estetika dan Identitas: Arsitektur memberikan karakter dan identitas pada suatu tempat. Bangunan yang dirancang dengan baik dapat menjadi simbol budaya dan sejarah, serta memberikan kontribusi pada keindahan dan karakter urban.
- Kesejahteraan Sosial: Arsitek berperan dalam merancang ruang publik yang dapat digunakan oleh komunitas, seperti taman, plaza, dan gedung komunitas, yang berkontribusi pada kesejahteraan sosial dan interaksi masyarakat.
4. Pendidikan dan Karier
Menjadi arsitek memerlukan pendidikan formal dan pelatihan profesional. Biasanya, calon arsitek perlu menyelesaikan gelar sarjana di bidang arsitektur, diikuti dengan gelar master dan lisensi profesional. Pendidikan arsitektur mencakup studi tentang desain, sejarah arsitektur, teknik konstruksi, dan teori arsitektur.
Kesimpulan
Arsitek tidak hanya sekadar merancang bangunan, tetapi juga mempengaruhi cara kita berinteraksi dengan lingkungan kita dan satu sama lain. Mereka menggabungkan seni dan sains untuk menciptakan ruang yang memenuhi kebutuhan praktis dan estetika, serta memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan. Dengan keterampilan teknis dan kreatif yang luas, arsitek memainkan peran vital dalam membentuk masa depan lingkungan binaan kita.
Semoga artikel ini memberikan gambaran yang jelas mengenai profesi arsitek dan pentingnya peran mereka dalam masyarakat.
Peran Arsitek dalam Mewujudkan Bangunan Ramah Lingkungan
1. Desain Berkelanjutan
- Prinsip Dasar Desain Berkelanjutan: Menguraikan prinsip-prinsip seperti penggunaan energi terbarukan, efisiensi energi, dan desain yang memanfaatkan pencahayaan dan ventilasi alami.
- Inovasi dalam Desain: Contoh bagaimana desain inovatif dapat mengurangi konsumsi energi dan dampak lingkungan.
2. Pemilihan Material
- Material Ramah Lingkungan: Mengidentifikasi jenis material yang lebih ramah lingkungan, seperti bahan daur ulang, bahan dengan jejak karbon rendah, dan material lokal.
- Efek Material pada Kinerja Bangunan: Bagaimana pemilihan material mempengaruhi performa bangunan dalam hal isolasi, durabilitas, dan dampak lingkungan.
3. Efisiensi Energi
- Teknik Efisiensi Energi: Berbagai teknik untuk meningkatkan efisiensi energi, termasuk sistem HVAC yang hemat energi, panel surya, dan desain untuk mengurangi kebutuhan pemanasan dan pendinginan.
- Penggunaan Teknologi Pintar: Implementasi teknologi smart home untuk mengoptimalkan penggunaan energi.
4. Pengelolaan Air
- Sistem Pengelolaan Air: Teknik untuk mengelola penggunaan air, seperti sistem rainwater harvesting, greywater recycling, dan desain lanskap yang mengurangi limpasan.
- Pentingnya Pengelolaan Air dalam Desain: Dampak pengelolaan air terhadap keberlanjutan bangunan dan lingkungan sekitar.
5. Keterlibatan dalam Proyek Berkelanjutan
- Kolaborasi Multidisiplin: Peran arsitek dalam bekerja sama dengan insinyur, desainer interior, dan spesialis lingkungan untuk memastikan keberhasilan proyek berkelanjutan.
- Standar dan Sertifikasi: Menerapkan standar dan sertifikasi seperti LEED (Leadership in Energy and Environmental Design) dan BREEAM (Building Research Establishment Environmental Assessment Method).
6. Studi Kasus
- Contoh Bangunan Ramah Lingkungan: Menyajikan studi kasus bangunan yang berhasil mengintegrasikan prinsip-prinsip ramah lingkungan.
- Pelajaran dari Proyek: Apa yang bisa dipelajari dari proyek-proyek ini dan bagaimana arsitek dapat menerapkan pelajaran tersebut pada proyek mereka sendiri.
Kesimpulan
- Tantangan dan Peluang: Mengidentifikasi tantangan yang dihadapi arsitek dalam mewujudkan bangunan ramah lingkungan dan peluang yang ada untuk inovasi lebih lanjut.
- Peran Masa Depan Arsitek: Bagaimana arsitek dapat terus berkontribusi terhadap pembangunan yang lebih berkelanjutan di masa depan.
Referensi dan Bacaan Lanjut
- Sumber Informasi: Menyediakan daftar bacaan tambahan atau referensi untuk pembaca yang ingin mendalami topik lebih lanjut.
Dengan kerangka ini, artikel Anda dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana arsitek berperan dalam menciptakan bangunan ramah lingkungan dan apa saja yang terlibat dalam proses tersebut.
Cara memaksimalkan Lahan Minimalis
Keterbatasan lahan seharusnya tidak lagi menjadi masalah dalam membuat desain interior rumah minimalis. Beragam inovasi desain dan siasat penataan ruang bisa kamu terapkan untuk mengatasi permasalah dalam desain interior rumah minimalis, baik dengan kreativitas sendiri maupun melalui bantuan desainer profesional. Salah satu cara yaitui dengan menerapkan Tata Ruang Open Space.
Tata ruang terbuka (open space) pada desain interior rumah minimalis yang dibuat oleh para pengembang bukanlah sebuah kekurangan. Justru penataan ruang seperti ini adalah solusi untuk memaksimalkan lahan terbatas pada desain interior rumah minimalis.
Minimnya dinding pembatas membuat ruangan terlihat lebih luas dibandingkan dengan ukuran aslinya. Untuk membagi area dalam tata ruang open space bisa dilakukan dengan menempatkan furnitur sebagai sekat ruangan, seperti rak terbuka, atau membedakan motif lantai pada tiap-tiap area. Tak hanya itu, penggunaan furnitur multifungsi pun sangat berguna dalam tata ruang open space, misalnya menjadikan meja kerja sekaligus meja makan.
Perhatikan Ini Saat Gunakan Pintu Kaca Geser
Pintu geser atau sliding door kini semakin diminati terutama untuk rumah modern minimalis. Pasalnya pintu geser bisa menjadi alternatif dekorasi yang akan membuat ruangan menjadi lebih lapang.
Berbeda dengan pintu biasa, pintu geser tidak memakan ruang untuk daun pintunya saat dibuka. Untuk rumah berukuran kecil, ini sangat membantu menghemat tempat.
Salah satu varian pintu geser adalah pintu geser kaca. Tak cuma menghemat ruang, pintu ini bisa menampilkan kesan lebih lapang, terutama bila digunakan untuk penghubung antara ruang tengah dan ruang belakang.
Pandangan yang tak terhalang menuju taman di belakang rumah akan menimbulkan kesan rumah yang luas.
Namun, pintu geser kaca membutuhkan perhatian lebih daripada pintu biasa. Berikut ini adalah permasalahan yang kerap muncul dari pintu geser dadn cara mengatasinya:
Berjamur
Jamur kaca terlihat seperti kerak, membuat pintu terlihat kusam dan buram. Jamur ini lebih banyak terlihat pada bagian sudut pintu, meski juga muncul di bagian tengah kaca.
Pandangan Anda melalui kaca pun tak sebening biasanya. Untuk mencegahnya, lap pintu kaca dengan pembersih cermin dan jendela setiap minggu. Keringkan setiap kali Anda melihat percikan air yang menempel.
Berisik saat dibuka
Tak hanya memerhatikan kondisi kacanya, Anda pun harus memerhatikan penahan pintu yang terbuat dari karet atau busa yang direkatkan di sepanjang tepi pintu geser tersebut. Karet ini berfungsi sebagai bantalan agar tidak menimbulkan suara berisik saat dibuka.
Jika Anda mulai mendengar ada suara yang tak nyaman didengar ketika pintu dibuka, ini menandakan karet mulai menipis. Mintalah bantuan ahli bangunan untuk mengganti karet pintu.
Susah dibuka
Jika pintu mulai terasa ‘seret’ ketika dibuka, penyebabnya adalah roda atau railing yang mulai berkerak. Bersihkan area bawah pintu, terutama bagian rodanya setiap minggu dengan menggunakan lap basah.
Pastikan tidak ada sisa tanah atau debu yang menempel yang akan membuat pintu susah dibuka. Tambahkan pelumas di bagian roda agar dapat berputar sempurna.
Sarang debu dan semut
Perhatikan bantalan di bagian bawah pintu kaca serta lajur yang dilalui roda pintu. Jika Anda tak pernah membersihkannya, bagian bawah pintu ini sering menjadi sarang hewan-hewan kecil, seperti semut, bahkan kecoa berukuran kecil.
Sapu lajur roda lalu bersihkan dengan lap yang sudah direndam detergen atau cairan pel.
9 Cara Cerdas Memilih Rumah yang Baik di Perumahan
- Arah Rumah
- Taman
- Posisi Rumah
- Kondisi Keamanan